Selasa, 25 Juli 2017

Novel Against The Gods 5 (Acara Pernikahan 2) Bahasa Indonesia

Novel Against The Gods 5 - Acara Pernikahan 2

Novel Against The Gods 5 (Acara Pernikahan 2) Bahasa Indonesia

Xia Qingyue muncul diantara dua pengiring pengantin. Dia memakai mahkota phoenix merah dikepalanya. Tirai manik-manik menggantung dari mahkota itu dan menutupi seluruh wajah dan ekspresinya. Rambut hitamnya yang lembut dan bersinar menggantung lembut dibelakang pundaknya. Jubah merahnya yang panjang dihiasi “empat kebahagiaan pola awan” pola awan dan sabuknya memperlihatkan pinggangnya yang ramping. Disabuknya menggantung sebuah gantungan yang terbuat dari batu giok yang sangat indah dengan mutiara menjuntai pada rumbai-rumbainya, sesuai dengan sepatu emasnya. Detail pada pakaian tersebut lebih mempesona dari yang pernah ada.

Xia Qingyue pelan-pelan mendatangi Xiao Che diantara dua pengiring pengantin, dan setiap langkahnya terlihat ringan dan anggun, seakan dia berjalan diatas awan. Orang biasa akan terlihat berjalan saat memakainya, tapi ditubuhnya, akan terlihat seperti peri yang mengendarai awan. Postur tubuhnya memang indah dan Xiao Che melihat keindahan itu dimatanya.

Xia Qingyue akhirnya tiba di depan kereta dan dua pengiring tersebut membungkuk pergi menjauh. Selaras dengan tradisi pernikahan Blue Wind Empire, pengantin pria akan membawa pengantin wanita ke kursi pengantin. Xiao Che melangkah maju dan mengulurkan tangan membantu Xia Qingyue. Xia Qingyue mengangkat tangannya dengan anggun… Namun saat Xiao Che memegang telapak tangan Xia Qingyue, sebuah energi dingin menusuk tangannya lalu seluruh lengan kanannya menjadi kaku kesakitan dan setengah tak dapat digerakkan.

Sensasi dingin yang menggigit itu perlahan menghilang saat Xiao Che menurunkan lengannya dalam diam tanpa ekspresi. Selain alisnya yang berkerut saat serangan es yang dingin itu, dia tidak menunjukkan ekspresi lain ataupun mengeluarkan suara sedikitpun.

Bila ada yang membuka manik-manik yang sedang dipakai Xia Qingyue, dia akan berkedip karena terkejut melihat matanya yang indah lalu berubah menjadi tatapan yang dingin lagi.

Xiao Che duduk diatas kuda dan prosesi pernikahan berlangsung dengan meriah dan penuh semangat. Tidak lama setelah itu tim pernikahan guild Xia mengikuti guild Xiao.

Setelah satu setengah jam, prosesi kembali ke pintu utama guild Xiao. Perjalanan panjang ini berlangsung lancar dan tenang, kekecewaan dirasakan oleh siapapun yang mengharapkan sesuatu terjadi dalam prosesi ini.

Xiao Lie sudah berdiri di depan pintu untuk menyambut tamu mereka. Sayangnya, jumlah tamu yang datang untuk Xiao Che dapat dihitung dengan satu tangan. Sebagian besar tamu datang untuk Xiao Lie dan guild Xia. Dengan ketenaran Xiao Lie dan relasi guild Xia, banyak tamu yang datang. Di luar pintu masuk guild Xiao, orang-orang yang datang untuk melihat acara tersebut tak terbatas, jalanan sangat padat sehingga tidak ada satupun tetesan air yang bisa lewat. Orang-orang tersebut datang untuk menghadiri pernikahan gadis paling cantik di Floating Cloud City.

Kereta mempelai Xia Qingyue berhenti pelan-pelan di tengah kerumunan. Sudut tirai dibuka ketika pelayannya, Xia Dongling, berkata lembut: “Nona, kita sudah sampai.”

Setelah itu, sebuah tangan terulur dan Xia Dongling menurunkan lengannya dengan lembut. Begitu ia keluar dari kereta, suasana ramai tiba-tiba berubah menjadi sunyi dan digantikan oleh suara napas yang saling bersahutan.

Saat itu hampir tengah hari, sinar matahari yang lembut terpantul dari mahkota phoenixnya sementara gaunnya bergemerlapan dengan cantik saat tertiup angin membuat setiap mata yang melihatnya terlalu lama menjadi silau. Rambutnya disanggul diatas kepala serta mahkota phoenix membingkai kepalanya sebanyak empat lapis. Lapisan atasnya dihiasi dengan pin rambut dari emas serta lapisan bawahnya mempunyai beberapa ukiran phoenix emas. Mahkota phoenix emas satin merah memanjang menjadi rumbai mutiara yang bergoyang. Meskipun wajahnya tertutup, dengan mata dan bibirnya yang sebagian terlihat, kecantikannya sangat sempurna.

Suara napas yang berat saling bersahut-sahutan saat banyak yang menatap kedepan, tidak mampu kembali ke dunia nyata. Itu adalah kekuatan dari kharisma Xia Qingyue, semua itu dapat terjadi tanpa menunjukkan wajahnya! Dari aura dan postur tubuhnya, dia terlihat seperti peri yang keluar dari sebuah lukisan. Kecantikannya begitu kuat hingga tak seorangpun mampu mengalihkan tatapannya.

Xia Dongying mengikatkan sebuah sutra merah di tangan Xia Qingyue. Tentunya, ujung sutra yang lain diikatkan ke tangan Xiao Che. Saat ia turun dari pelana, Xiao Che tersenyum sambil berjalan memimpin Xia Qingyue melewati anglo (sejenis kompor arang)*. Mereka berjalan melewati pintu dan langsung menuju ke aula.

*Salah satu adat kebiasaan dalam pernikahan China.

Saat mereka memasuki pintu masuk utama guild Xiao, keramaian tidak mereda. Ekspresi Xiao Che tidak berubah, dia tetap melangkah walaupun sebenarnya ia ingin prosesi pernikahan ini segera selesai.

Ruang ini merupakan aula utama guild Xiao yang digunakan untuk pertemuan penting. Orang yang boleh menggunakan tempat ini untuk pernikahan adalah ketua guild Xiao dan para sesepuhnya. Untuk pernikahan ini, ruangan telah mengalami transformasi besar-besaran. Ruangan diubah menjadi semenarik mungkin. Sejauh mata memandang, pilar-pilarnya tertanam batu topaz kuning dan dinding-dindingnya terdapat lukisan naga yang bertahtakan mutiara langkah yang berharga. Sebuah karpet merah membentang lurus di tengah aula dan berhenti di sebuah tangga emas yang pendek. Sebuah cahaya keemasan memenuhi atmosfer ruangan, membuat ruang yang memang indah itu menjadi lebih mempesona. Guild Xiao tidak mau mengeluarkan banyak uang untuk Xiao Che, sebagian besar berasal dari guild Xia. Xia Hongyi bersedia menghabiskan banyak uang untuk pernikahan putrinya tercinta.

Xiao Lie dan Xia Hongyi duduk dikursi paling atas aula, senyum terpancar diwajah mereka saat mereka melihat Xiao Che dan Xia Qingyue masuk. Dikedua sisi karpet merah terdapat tiga baris kursi cendana mawar, semua telah diduduki. Pemimpin guild Xiao, Raja Xiao Yunhai juga hadir bersama dengan empat ketua guild Xiao yang lain. Saat Xiao Che masuk dengan wajah tersenyum bahagia, ekspresi mereka masih tetap datar, namun jauh di dalam hatinya, mereka mengejek Xiao Che.

Guild Xiao merupakan guild yang berlatih tenaga dalam dari generasi ke generasi. Mempunyai Xiao Che yang lahir dengan kecacatan Profound Vein, merupakan hal yang memalukan bagi guild Xiao. Jika dia bukan cucu Ketua kelima, Xiao Lie, dia pasti sudah diusir dan bukan malah berada di ruangan ini seperti sekarang… dan jika bukan karena dia akan menikahi putri guild Xia yang terkemuka, mereka tidak perlu repot untuk muncul apalagi hadir disini sekarang.

Mengenai Xiao Che, bila mereka mendengar namanya, satu-satunya kata yang bisa mereka pikirkan yaitu “sampah” dan mereka tidak pernah peduli ataupun perlu untuk mengingat bagaimana wajahnya. Di Profound Sky Continent, seseorang dikatakan tidak mempunyai martabat jika dia tidak mempunyai keahlian yang mendukung. Hal itu memang merupakan kenyataan yang kejam, namun telah diikuti oleh banyak orang, bahkan terhadap anggota guild yang sama.

Ekspresi wajah para pemuda guild Xiao secara mengejutkan juga tetap konsisten. Mata mereka memandang Xiao Qingyue dengan pandangan tergila-gila. Ketika mata mereka beralih melihat Xiao Che, mata mereka hampir meledak karena iri. Murid dari guild Xiao selalu memandang rendah orang yang cacat permanen ini dan tidak pernah terbayang oleh mereka kalau Xiao Che benar-benar menikahi harta karun nomer satu Floating Cloud City. Rasa tidak nyaman terhadap pernikahan dua orang ini sama seperti memakan daging lalat yang mentah.

Orang yang bertanggung jawab atas pernikahan ini yaitu manajer logistik Xiao De. Upacara pernikahan dimulai saat dia berbicara.

Pembawa acara memperkenalkan pengantin perempuan dan laki-laki, lalu membacakan daftar nama tamu terhormat yang telah datang di acara tersebut. Saat dia melakukannya, ekspresi Xiao Che tetap netral, tapi di dalam hatinya bagaikan ombak. Apapun yang dikatakan oleh si pembawa acara merupakan hal yang tidak penting bagi Xiao Che sebab ia terus merenungkan suatu masalah yang lebih penting.

Perasaan aneh apa yang tiba-tiba dia rasakan di guild Xia saat tangannya menyentuh Xia Qingyue? Apakah itu sejenis tenaga dalam? Tetapi dia tidak pernah mendengar kekuatan misterius seperti itu di Floating Cloud City. Bagi Xia Qingyue yang mencapai level sepuluh Elementary Profound Realm di usia enam belas tahun hal itu merupakan prestasi yang luar biasa… tapi dia masih di poin terendah level sepuluh Elementary Profound Realm; Bagaimana mungkin dia dapat melepaskan aura dingin seperti es tanpa suara yang benar-benar bisa membuat seluruh lengannya kaku? Apakah itu kekuatan mistis luar biasa yang ditunjukkan di level seperti itu?

Atau… apakah ini kekuatan tersembunyi Xia Qingyue yang telah mencapai puncak level sepuluh Elementary Profound Realm?

Suara pembawa acara berhenti. Setelah beberapa saat, suaranya menjadi delapan oktaf lebih tinggi:

“Penghormatan pertama pada langit dan bumi!”

Pikiran Xiao Che cepat berputar saat dia melirik Xia Qingyue melalui sudut matanya ketika membungkuk ke arah pintu masuk, pada langit dan bumi.

“Penghormatan kedua pada para Tetua!”

Kedua mempelai berbalik 180 derajat menghadap tempat duduk Xia Hongyi dan Xiao Lie lalu membungkuk. Xiao Lie mengangguk dan tersenyum penuh kasih pada Xiao Che dan menantunya. Xiao Hongyi juga tersenyum dan berseri-seri.

“Suami dan istri saling menghormat!”

Tubuh Xiao Che berputar menghadap Xia Qingyue dan pada saat bersamaan Xia Qingyue juga berputar menghadapnya. Gerakan cepat tanpa ragu ini membuat semua anggota generasi pemuda guild Xiao menggertakkan gigi. Dalam pikiran mereka, mereka yakin kalau Xia Qingyue tidak bersedia melakukan pernikahan dengan bajingan cacat ini, tapi dipaksa oleh guild Xia. Mereka kecewa, sampai saat ini, tidak ada perlawanan sama sekali dari Xia Qingyue. Bahkan tidak ada tanda sedikitpun kegagalan pernikahan yang mereka bayangkan akan terjadi.

Keduanya saling membungkuk dan saat mereka membungkuk satu sama lain, Xiao Che melihat mata dingin yang mengintip lewat celah tirai manik-manik… mata sedingin es yang tanpa emosi.

Biasanya pada momen seperti ini, para hadirin akan bertepuk tangan dengan antusias, tertawa keras dan bersorak. Namun hanya beberapa orang saja yang benar-benar bertepuk tangan untuk kedua pengantin, hal itu sungguh canggung sekali.

“Ketua kelima memang seharusnya diberi ucapan selamat.” Ketua pertama Xiao Li yang duduk disamping Xiao Yunhai berkata dengan nada sinis dalam kata-katanya.

“Aku mengucapkan selamat padamu mewakili kelima ketua.” Bahkan Ketua pertama yang duduk disebelah Xiao Yunhai mendengar cacian sinis dalam kata-katanya.

Ketua kedua Xiao Bo tertawa dengan nada yang sama anehnya, yang datang dari pemimpin guild Xiao sebelumnya dan melanjutkan dengan pelan: “Ketua kelima, mendapatkan cucu menantu yang bertalenta benar-benar menambah kejayaan pada guild Xiao. Juga pada guild Xia yang mendapatkan menantu seperti itu, haha, cukup dapat diterima. Selamat.”

Suasana di dalam aula membeku. Jika seseorang tidak idiot, mereka pastinya mendengar dengan jelas kata-kata ironi dalam kata “selamat” yang keluar dari mulut mereka.


terimakasih, anda baru saja membaca Novel Against The Gods 5 (Acara Pernikahan 2) dengan terjemahan Bahasa Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar